Gol Anis Hadj Moussa di masa injury time memastikan Feyenoord meraih kemenangan dramatis 2-1 atas Fenerbahce di leg pertama babak kualifikasi ketiga Liga Champions UEFA (UCL). Hal ini membuat tim Turki tersebut harus bekerja keras untuk mengakhiri absennya mereka selama 17 tahun dari kompetisi utama.
Tim Eredivisie ini mengawali pertandingan dengan lebih baik dan unggul cepat di 20 menit pertama ketika Quinten Timber dengan apik bermanuver di dalam kotak penalti dan tendangannya yang terdefleksi berhasil menaklukkan Irfan Can Egribayat di tiang dekat.
Didukung oleh sorak sorai penonton, pasukan Robin van Persie bermain dengan penuh percaya diri. Hadj Moussa berusaha menggandakan keunggulan dengan tendangan melengkung kaki kirinya yang hanya melebar tipis di atas tiang gawang.
Sebaliknya, tim asuhan Jose Mourinho terlihat lesu, tetapi berhasil mengumpulkan momentum di sepanjang babak pertama. Upaya Archie Brown digagalkan oleh Timon Wellenreuther, sebelum sundulan Youssef En-Nesyri dianulir karena offside.
Sem Steijn nyaris mencetak gol kedua Feyenoord, tetapi tendangan bebas sang kapten hanya menyentuh bagian atas gawang di masa injury time babak pertama.
The Yellow Canaries melanjutkan kebangkitan mereka setelah jeda, bermain dengan lebih agresif dan intens. Sebastian Szymanski dan Brown memiliki dua peluang cepat untuk menyamakan kedudukan sebelum Mourinho memasukkan Jhon Duran dari bangku cadangan.
Meskipun menciptakan beberapa momen magis di Liga Champions untuk Aston Villa di kompetisi musim lalu, pemain Kolombia itu kesulitan untuk mendapatkan tempat di pertandingan. Bahkan, Jordan Bos hampir mencetak gol berikutnya bagi tuan rumah dengan tendangan yang ditepis dengan baik oleh Egribayat.
Tim asuhan Mourinho mengira mereka akan meninggalkan Belanda dengan hasil imbang yang susah payah diraih berkat gol penyeimbang gemilang Sofyan Amrabat, yang melepaskan tendangan keras yang membentur sisi bawah mistar gawang.
Fenerbahce tampak mampu bertahan hingga sundulan klinis Hadj Moussa tepat di penghujung laga, memanfaatkan umpan cantik dari Bos.
Pada akhirnya, tim Belanda tersebut berhasil mempertahankan kemenangan tipis, yang berarti keenam pertemuan pribadi Mourinho dengan Feyenoord berakhir dengan kemenangan kandang (M3 K3).
Sementara itu, Van Persie berada di atas angin melawan tim yang pernah ia bela selama dua setengah tahun sebagai pemain, seiring langkah Feyenoord untuk kembali ke kompetisi tempat mereka berhasil mencapai babak 16 besar musim lalu.